Terkait Insiden Kecelakaan, DPRD DKI Jakarta Meminta Transjakarta Periksa Kesehatan Supir Sebelum Bertugas
Jakarta - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengimbau agar PT
Transportasi Jakarta memeriksa kesehatan sopir Transjakarta sebelum
bertugas. Selama ini, kata dia, sopir Transjakarta hanya mengisi
sejumlah dokumen yang menyatakan sehat tanpa adanya pemeriksaan fisik.
"Ketika ingin beroperasi, dikontrol dulu, bukan sekadar mengisi kind,
saya sehat. Sekalian mengecek, ini mengantuk apa enggak, tekanan
darahnya normal atau tidak. Jadi bisa dicegah kondisi yang memungkinkan
dia sakit atau tidak,"ujar Aziz, Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Menurut politikus PKS itu, formulir yang diisi sendiri oleh sopir
sebelum beroperasi itu, tidak menunjukkan kondisi kesehatannya yang
sebenarnya. Jika dilakukan pemeriksaan kesehatan, minimal 15 menit
sebelumnya, dia optimistis kecelakaan dapat diminimalisasi.
Sementara soal hasil klarifikasi Komisi B terhadap Transjakarta dan
Dinas Perhubungan, dia enggan menyimpulkan. Sebab, lanjut dia, hal itu
merupakan kewenangan polisi. Komisi B hanya sebagai mitra kerja
Transjakarta.
"Yang penting, ini tidak terjadi lagi seperti apa. Kalau yang sudah
terjadi kan menjadi tugas kepolisian menyelidiki, kita sebagai dewan
bagaimana supaya tidak terjadi lagi, kegiatannya apa, usulan kami ada
klinik di setiap depo,"harap Aziz.
Sebelumnya, dua Transjakarta tabrakan beruntun di MT Haryono, Jakarta
Timur, pada Senin 25 Oktober 2021. Ada dua korban meninggal dalam
kecelakaan di jalur Transjakarta itu.
2 Korban Jiwa
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo
mengatakan, satu dari korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai
sopir Transjakarta. "Yang jelas salah satu korban yang meninggal adalah sopir dari kendaraan
yang menabrak dari belakang,"kata Sambodo di Kantor Subdit Container
Gakkum.
Dia menerangkan, sopir tersebut sebelumnya sempat terjepit. Jenazahnya
kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Yang sempat tergencet dan terakhir bisa kita evakuasi,"ujar Sambodo.
Selain sopir, satu orang korban lain dalam tabrakan beruntun itu adalah
penumpang bus. "Satu lagi korbannya adalah penumpang. Kedua korban
berjenis kelamin laki-laki,"ucap dia.
Sambodo menerangkan, kecelakaan terjadi saat salah satu bus Transjakarta
sedang berhenti di salah satu halte dekat Terminal Cawang. Pada saat bersamaan, melaju bus Transjakarta lain. Kecelakaan pun tidak terhindarkan.
"Di mana ada kendaraan Transjakarta sedang berhenti untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang kemudian dari belakang ditabrak oleh kendaraan
Transjakarta lainnya,"ujar dia.
Sambodo menerangkan, kecelakaan merenggut dua korban jiwa. Sementara, 37 lain luka-luka. "Korban ada 39 orang, dua meninggal dunia, 37 luka. Nah 37 luka ini
sedang kita information berapa yang luka berat dan luka ringan,"ucap
dia.
Komentar
Posting Komentar