Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Kasus Misteri Pembunuhan Wanita Bertato Tinker Bell Yang Sudah 3 Bulan Berlalu di Bogor Belum Terungkap

Jakarta - Kasus pembunuhan wanita bertato dabble bell di Kota Bogor, Jawa Barat pada 6 Juni 2021 hingga kini masih misteri. Korban ditemukan terbujur kaku dalam boks plastik di bagasi mobil. Tiga bulan lebih berlalu, kasus pembunuhan wanita muda masih juga belum menemui titik terang siapa pelakunya. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Emawan mengatakan tim penyidik masih menyinkronkan alat bukti dan petunjuk untuk mengungkap pelaku pembunuhan wanita tersebut. "Kami harus mengklopkan dua alat bukti. Petunjuknya sudah ada, tinggal dua alat bukti untuk meyakinkan proses penyidikan bahwa itu orangnya (pelaku),"ujar Dhoni, Senin (27/9/2021). Menurutnya, pengungkapan pelaku didasarkan atas alat bukti yang dikumpulkan oleh polisi. Dia berharap dalam waktu dekat ini, pelaku pembunuhan segara terungkap dan diumumkan ke publik. Dhoni menyebutkan sudah ada 30 lebih saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, termasuk pemilik kendaraan dan seorang warga negara

Polisi Menetapkan 3 Orang Pegawai Lapas Tanggerang Menjadi Tersangka Kebakaran

Jakarta - Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka atas kasus kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang. Penetapan ini berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada Senin (20/9/2021). "Berdasarkan gelar perkara ditetapkan 3 tersangka,"kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di kantornya, Senin (20/9/2021). Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidaya menerangkan, ketiga tersangka adalah pegawai Lapas Kelas 1 Tangerang. Mereka adalah RU, S dan Y. "Tiga orang semua petugas dari Lapas," ucap dia soal kebakaran Lapas Tangerang. Dianggap Lalai Tubagus menyebut, ketiga tersangka dipersangkakan melanggar Pasal 359 KUHP soal kelalaian. Sementara itu, penyidik saat ini masih mendalami terkait unsur-unsur kesengajaan yang ada pada Pasal 187 KUHP dan 188 KUHP. "Tersangka yang diumumakan hari ini yang memenuhi unsur Pasal 359 KUHP. Sedangkan Pasal 187 KUHP dan Pasal 188 KUHP masih dibu

Respon Wagub DKI Jakarta, Terkait Ada Penjual Daging Anjing di Pasar Senen

Jakarta - Daging anjing ternyata diperjualbelikan di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Kabar ini mendapat respons dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia mengatakan, penjual daging di Ibu Kota tak boleh menyalahi aturan yang telah ditetapkan. Kata dia, penjual diperbolehkan menjual daging sesuai ketentuan. "Jadi tidak boleh menjual, (harus) sesuai ketentuan yang ada. Apalagi kalau nanti dioplos, jangan sampai," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/9/2021). Selain itu, dia juga meminta agar semua masyarakat dapat menghargai perbedaan konsumsi daging. Sebab terdapat masyarakat yang memiliki pengecualian terhadap konsumsi daging. "Kita harus menghargai dan menghormati masyarakat yang boleh dan tak boleh makan, dibedakan dan dipisahkan,"jelas dia. Sementara itu, Manajer Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza menyatakan pihaknya telah memberikan sanksi administrasi kepada pedagang yang menjual daging anjing di Pasar Senen.

Polda Kalbar Menagkap 10 Tersangka Perusak Masjid Ahamdiyah di Sintang

Jakarta - Penyidik Polda Kalimantan Barat (Kalbar) dan Polres Sintang telah menangkap 10 terduga pelaku perusakan mosque milik Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalbar. "Saat ini kami sudah mengamankan sebanyak 10 orang diduga pelaku perusakan rumah ibadah di Sintang," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Donny Charles Go dikutip dari Antara, Minggu malam (5/9/2021). Kepolisian memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status 10 terduga pelaku perusakan masjid Ahmadiyah yang ditangkap tersebut. Ratusan aparat gabungan TNI dan Polri sebelumnya telah diterjunkan untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) insiden perusakan rumah ibadah milik JAI di Kabupaten Sintang. Dalam insiden itu, ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa yang ditaksir berjumlah sekitar 200 orang. "Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, dan untuk rumah ibadahnya sendiri ada yang rusak karena dilempar massa. Sedangkan yang